Sabtu, 31 Agustus 2013

FRAU


Salam sejahtera!!. Tak disangka kembali menjamah blog lagi, padahal sudah berjanji untuk vakum dulu. Namun apa daya  penulis ingin sekali bercerita tentang kejadian 3 hari lalu yang sayang kalau tidak segera dituangkan di blog, jadinya nanti malah tidak aktual lagi dan takut lupa jika ngendon di otak terus.hhe.
Oke, tanggal 28 Agustus 2013 lalu di Jogja ada momen yang cukup berharga dan sayang kalau dilewatkan begitu saja, yakni konser musik Frau. Konser yang diadakan tanggal 28-29 Agustus ini merupakann konser peluncuran album kedua Happy Coda yang merupakan kelanjutan dari album pertamanya Starlit Carousel.  Butuh waktu dua tahun untuk merilis album Happy Coda semenjak peluncuran album perdananya yang sensasional tersebut. Happy Coda sendiri bisa dibilang bercerita sebagai kebahagiaan sederhana yang dialami Leilani dan mungkin kita juga. Dimana Coda sendiri dalam bahasa Italia berarti ekor yang dapat diartikan bahwa Happy Coda bukanlah happy ending yang biasanya sering kita jumpai selayaknya dalam cerita dongeng tetapi sebenarnya masih ada kelanjutan dan banyak cerita selain ending itu sendiri.
Bagi yang belum tahu, Frau ini adalah musisi asal Yogyakarta yang memiliki nama asli Leilani Hermiasih. Frau menjadi fenomena ketika menyeruak pertama kali di belantika musik Indonesia. Dengan gaya bermusik ala Regina Spektor tetapi dengan pembawaan yang khasnya, ia mampu membius dan merebut hati insan musik indie tanah air. Pada setiap penampilannya ia selalu ditemani oleh Oscar yang tak lain adalah panggilan piano digitalnya seri Roland RD700SX.

Rabu, 07 Agustus 2013

Tarawih & Tarling part#2


Assalamualaikum, penontoooon, keep smileeeee :) , berjumpa lagi dengan penulis dalam acara TARAWIH DAN TARLING PART #2. Yeeeeeeee.  Sesuai janji pada postingan sebelumnya maka melalui postingan ini penulis akan mengungkapkan data dan fakta mengenai hasil penelitian dan pengamatan selama mengikuti kegiatan tarling tahun 2013 ini, yakni tentang fenomena kericuhan acara tarling. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab rasa penasaran, kegelisahan, gundah gulana, dan sebagai bentuk keprihatinan yang menggelayuti benak penulis atas peistiwa yang kerapkali terjadi ini. ecieeeh.(Sebenarnya lebih tepatnya iseng ding.hhe). Penelitian ini  sebenarnya memang tidak terlalu penting seh.hhe. Akan tetapi penulis yakin kalau penelitian ini merupakan satu-satunya dan pertama  yang mengupas peristiwa ini.( Setahu penulis.hho).
Ok langsung saja dimulai. Sebenarnya banyak aspek yang terlibat sebagai sumber pemicu terjadinya peristiwa ini. Kericuhan pada tarling tiap tahun selalu saja terulang dan tidak pernah ditemukan solusinya hingga saat ini. Layaknya upil yang selalu bersemayam di hidung dihilangkan berulangkali tetap saja nongol.  Bagaimana tidak berulang, lha wong pelakunya melibatkan anak-anak. Namanya anak-anak pasti selalu saja akan ada, walupun ganti aktor, skenarionya tetap saja sama. Seperti fenomena gunung es, saban tahun aktornyapun justru terus bertambah, berjalan seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk.
Sebenarnya kejadian ini bisa saja dicegah jika masing-masing individu mempunyai perhatian yang sama dan sadar tentang esensi ibadah tarawih sendiri. Teorinya adalah ibadah > snack tetapi fakta dilapangan menunjukkan sebaliknya.  Penulis sadari bahwa hal ini memang tidak bisa dihindarkan, penulis sendiri mahfum. Sudah jadi rahasia umum di budaya kita bahwa penyelenggaraan acara yang ada iming-iming atau stimulusnya pasti akan ramai didatangi. Seringkali penulis jumpai kegiatan tarling berjalan tidak khusyuk karena banyaknya anak-anak  mengikuti tarling tapi kebanyakan juga lebih sering membuat kegaduhan. Oleh karena itu, disinilah peran penulis untuk mencari tahu dan mencari solusi permasalahan tersebut.
Baiklah untuk awalnya penulis akan bercerita mengapa seh banyak anak yang memperebutkan snack. Snack tersebut disediakan oleh pihak penyelenggara sebagai bagian dari rangkaian acara hingga usai nanti. Bisa dibilang tujuan dari diadakannya snack tersebut sebagai pendamping atau kawan dikala mendengarkan tausyiah. Akan tetapi tujuan tersebut menjadi tidak tersampaikan manakala yang mengikuti acara sampai usai lebih sedikit dibandingkan jumlah snack yang dibagikan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa snack menyumbang porsi paling besar menarik minat yang hadir. Hal ini dapat dibuktikan pada saat berlangsungnya acara. Dari sholat isya sampai kata sambutan sohibul bait atau tuan rumah kegiatan, shaf masih disesaki oleh jamaah. Tiba gilirannya snack usai dibagi, keadaanyapun berubah 180 derajat.  Suara jangkrik tiba-tiba terdengar. Hanya menyisakan sedikit jamaah yang bertahan sampai benar-benar acaranya rampung. 

Sabtu, 20 Juli 2013

Art Chalk Drawing


Hari Jumat malam tanggal 19 Juli 2013 dengan kesuwungan tingkat tinggi iseng-iseng browsing nemuin acara yang cukup menarik yakni Art Chalk Drawing. 
Spontan seperti biasa ngajak Rachil yang emang demen acara beginian. Berangkatlah kita pukul 14.00 wib keesokan harinya dengan berbagai aral rintangan . Pertama rantai yang lepas dari gearnya. Untung nemu bengkel yang tak jauh dari lokasi lepasnya rantai. Sempat mengurungkan niat untuk ke TKP tapi ingat kata mama, bahwasanya hidup must go on. Maka diputuskanlah untuk melanjutkan perjalanan. Kedua terjadi sesuatu yang tak terduga, kunci yang terlepas dari kontaknya. What the tjefuk adapa gerangan ini. Grrrrr. Untung nya lagi saat terjatuh penulis memiliki sense of peka yang tinggi. Sehingga kunci dapat segera terselamatkan.
Lokasi dari Art Chalk Drawing ini berada di Taman Garuda di Jalan Garuda. Sempat bertanya juga dengan penduduk sekitar letak taman tersebut. Akan tetapi yang ditanya pun tak mengerti letaknya.zzzzzz. Yasudah cari sendiri. Di website seh disebutkan letaknya di belakang Gereja Blenduk. Sempat berkeliling juga dan akhirnya ketemu tuh TKP. Bingung jugag dengan kondisi yang ada. Kog sepiiii. Seketika penulis ingat. Oh yaa, kita kan hidup di Indonesia, jadi ya menyesuaikan jam waktu Indonesia bagian kolor dums yaa. Terus Rachil punya ide untuk mengisi waktu dengan jalan-jalan ke Semarang Art gallery. Kebetulan nuyyy, emang penulis penasaran juga dengan tempatnya dan kebetulan lagi lokasinya juga tidak jauh dari TKP. Ibaratnya sekali lompat kodok langsung sampai. Ahahaha.
Di bawah ini adalah jeroan Semarang Art Gallery:

Jumat, 19 Juli 2013

Top Ten Karakter Penongkrong Kafe


Iseng-iseng search blog dan ternyata ada yang menarik perhatian penulis. Blog ini ditulis oleh Otakiphan. Cukup menarik dan menggelitik hasil pengamatan yang dilakukannya tentang tipe penongkrong di kafe. Dan memang penulis sependapat dan mengamini apa yang ditulisnya. Kebetulan penulis juga menjadi bagian dari pekerja kafe jadi apa yang dirasakan Otakiphan ini juga sama yang dirasakan penulis.hahah. dan Penulis disini mencoba mereshare dan menambah daftar tipe penongkrong kafe, mungkin ada diantara pembaca yang menjadi tipe penongkrong dibawah ini. Inilah isi postingaannya, selamat menyimak :)

Top Ten ini adalah hasil riset kurang kerjaan dari pengalaman aku nongkrong selama ini, dan hasil pengamatanku saat masih maen-maen kerja di salah satu tempat nongkrong yang happening pada jamannya itu.
1. Tipe Eksis
Tipe yang satu ini, ciri-cirinya adalah tampangnya udah dihafal banyak orang. Paling nggak kalo dia lewat, ada celetukan kayak gini : “eh, kayaknya pernah liat orang itu. Dimanaaa yaaa?!”. Apalagi Jogja ya, yang kalo kemana mana ketemunya itu-itu aja. Aku punya beberapa kenalan yang masuk kategori ini. Salah satunya sebut saja Duren(bukan nama sebenarnya). Si Duren ini, percaya gak percaya, jadwal rutinnya adalah jam setengah 7 nonton di movie box. Trus jam 9 lanjut nongkrong di coffee shop mana gitu. Dan Guess what, itu dia lakuin ini hampir selama setaon (aku kenal dia sekitar 2 taon). Buseet…! Malah Aneh kalo Duren suatu hari nggak nongkrong. See? Alasannya : bosen di rumah. Argh…!!! Selain itu, tipe tipe eksis ini, biasanya nongkrong sama orang/kelompok yang beda-beda. Sekarang sama si anu, besok sama itu, lusa sama nganu itu. Atau berdua sama temen soulmatenyadia yang juga doyan nongkrong. Contoh kasus : aku punya kenalan 2 orang cewek. Yang kemana-mana selalu berdua. Sempet curiga juga kalo boker juga berdua. Nah dua orang cewek ini, sukanya nongkrong sambil gosip ndak jelas, sekaligus pamer baju ato aksesoris yang baru dibelinya. pokoknya gak ada kata lain yang bisa menggambarkan dua orang ini selain eksis banget.
2. Tipe Hot spot an
Ayo ngakuuu, siapa yang kalo ngafe cuman pengen hotspotan?! Ciri-ciri fisik pada umumnya : Gak pake grooming a.k.a dandan dulu sebelum nongkrong. Senjata utama : Laptop. Asal ada laptop, colokan, sama hotspot, orang ini bakal adem ayem. Apalagi kalo hotspotnya kenceng. Satu orange Juice cukup untuk 3-4 jam internetan. Orang tipe beginian, bakal gak sadar kalo meja disebelahnya udah 4 kali ganti orang, atau biasanya cafenya udah mau tutup baru siap-siap pulang. hihihi… Dulu aku pernah iseng ngerjain orang tipe beginian. Cafe udah mau tutup, eh dia nya betah aja hot spot an. Akhirnya, kabel wirelessnya aku copot. Eh dia langsung bayar abis itu pulang. hehehe….
3. Tipe Pakar Kuliner
Orang-orang tipe beginian, suka mesen macem-macem. Biasanya dia mesen apa unggulan dari kafe itu. Trus dengan refrensi nonton pak bondan, dia bakal nyeroscos : “wah… minuman ini enak banget… duh hambar… Kurang gula… Kurang di kasih cinnamon biar gurih… Wah, susunya pasti merek ini… Ooo, es krim yang dipake, es krim kelas dua… Aku tau ini mesen makanannya dimana…” begitu… Kalo orangnya muka tebel, dia bakal manggil waiternya, trus bilang : “mas/mbak… ini minuman ini bakal lebih enak kalo ditambahin itu. Trus kalo mau lebih cantik tampilannya, coba deh kasih garnis nganu…”. Kadang ada yang ekstrim. ” Mbak, kopi disini gak enak. Saya bawa biji kopi sendiri. Tolong donk di bikinin pake punya saya ini…” Lha, kalo gitu kenapa ndak bikin dirumah sendiri aja pak..?!
4. Tipe Autis
Patah hati? Putus Cinta? Habis ditolak? Segelas coklat ato secangkir kopi akan membuat kamu tetep sedih. Gak sedikit orang yang abis ditolak, dateng ke kafe, sengaja mencari keramaian. Tapi biasanya orang kayak gini bakal : Dateng Sendiri, mesen lebih dari dua minuman dalam satu jam, bengong, ngerokok sampe 3 bungkus rokok. Kalo masih terlihat kurang bodoh, orang itu bakal baca majalah tapi ternyata majalahnya terbalik. wakakakakakakakak… Pernah loh liat orang macem beginian. Sok-sok melankolis. Dia mesen kopi 3 cangkir. Trus ngerokok gak berenti-berenti. Akhirnya dia ngambil majalah ke bar, trus duduk lagi. Entah dia sadar ato nggak, dia buka majalah itu dengan kebalik. Parahnya lagi dia masih sok-sok an baca itu majalah. Padahal matanya udah menerawang. Ck… Ck… Ck…
5. Tipe Ngidam
Orang macam begini, biasanya sudah addict sama satu menu di satu kafe tertentu. Kadang kemunculan orang ini suka nggak di duga-duga. dateng, mesen satu menu itu, trus pulang. AkuSempet nanya juga: kok buru-buru. Jawabannya : “Iya, saya lagi ngidam minuman itu. Gak tau, dari kemaren pengen aja minum itu. Makanya saya kesini cuma mau minum itu. Oh iya, bungkus satu sekalian minuman itu. Siapa tau dirumah saya ngidam lagi minuman itu” Begono.. Ada-ada aja deh.
6. Tipe Kere
Seringnya, dia diajakin sama temen ato genk nya. Karena nggak bisa nolak, akhirnya si kere pun ikut nongkrong di kafe. dan mesen seburuk-buruknya air mineral, sebagus bagusnya ice tea reguler. Asal gak bersikap malu-maluin, tipe kere akan aman. Tapi, yang paling nyebelin adalah, sudah kere belagu pula. Minta di tabok mukanya. Pernah ada satu kasus, dimana ada sekelompok genk mobil yang aku baru sadar isinya orang kere dan norak pula. Dia dateng, minta temen saya bersihin meja dengan gaya yang congkak, sampe pengen di congkel matanya. Nah pas order, mereka malah sikut-sikutan. Nunjuk situ, sana, sini,sono, buat mesen duluan. Pada akhirnya mereka yang saat itu total ber 8 (ber De la pan), hanya mesen 3 orange juice dan 5 mineral water (itupun mintanya yang gelas bukan mineral water botolan). Buset, ini anak genk mobil loh…!!! Tapi, gayanya mereka yang belagu, bikin ribut, yang bakal diinget sama orang-orang lain sebagai genk mobil kere se jagat raya.
7. Tipe Tepe-Tepe
Adalah para jombloers, dan sebangsanya. Ciri-ciri umum adalah berpenampilan menarik, berwawasan luas, IP minimal 3, berbahasa inggris aktif, lamaran dikirim paling lambat minggu depan, supel, dan muka tebel. Senjata yang dibawa adalah : alat make up, hape, kartu nama. Biasanya datang sendiri, atau berdua (jarang banget kalo berempat ato lebih). Setelah memesan dan duduk, orang macam begini biasanya langsung celingak celinguk nyari mangsa. Dapet ato nggaknya, tergantung usaha masing-masing donk ya… Tapi awal perkenalan itu merupakan seni tersendiri. Ada yang sok baik, mesenin cake ke orang yang pengen di ajak kenalan, ato SKSD minjem korek buat ngerokok, pernah yang norak abis, nulis salam plus nomer hape di tissue, dan minta waiternya buat nganterin. Tapi yang cukup gokil adalah, dateng ke mejanya, ngajak maen kartu ato otello.
8. Tipe Pelajar / Mahasiswa Teladan
Hari genee masih belajar di kamar? Basiii…!!!! Belajar di kafe donk. Dengan beralasan ada hot spot yang memudahkan untuk mencari bahan(padahal yang dibuka tetep aja facebook sama frenster), anak-anak Hedon ini (iya anak-anak, karena biasanya sekelompok) suka dengan ekstrim menumpuk buku-buku tebal dan kertas ndak jelas di atas meja. Hingga memberikan alasan untuk memesan minum seperlunya aja. Biasanya, yang aku amati, dari 4 jam di kafe. Belajarnya hanya satu jam di tengah-tengah. Satu jam di awal dan dua jam di akhir dipake buat ngegosip, buka frenster, dan sebagainya.
9. Tipe kumpul keluarga
Buseet, tipe ini termasuk tipe paling garing dah. Apalagi kalo keluarga besar yang melibatkan kakek, nenek, opa, oma, bapak, ibu, ponakan, dan bayi beserta baby sitternya. Hell-o, ini kafe getoh… Ya masak ada acara keluarga. Bisa dipastiin mereka sendiri yang gak betah. (eniwei kafe yang aku maksud adalah kafe yang bener-bener kafe ya. bukan easy dining, resto, dsb). Masa iya nongkrong, minum kopi bareng nenek, belum lagi si bayi itu nangis minta ini itu. Pokoknya rombongan macam begini, gak bakal bertahan lebih dari satu jam. Begitu menu dateng, masing-masing orang buru-buru ngabisin, abis itu cabuut…
10. Tipe Pekerja
Nongkrong bukan berarti nggak bisa kerja juga loh… Justru ada pekerjaan yang lebih menguntungkan sambil nongkrong. Seperti pengalaman temen saya ini. Pas lagi asik-asiknya nongkrong, tiba-tiba ada orang tak dikenal datang menghampiri. Ngajak ngobrol naglur ngidul, perasaan temenku udah gak enak aja nih. Dan ternyata bener. Sampai titik tertentu, orang itu memutar laptopnya, dan temen saya saat itu juga di prospek MLM. wakakakakakakak… Karena temen saya alergi betul sama MLM, maka saat itu pula dia berdiri, ke kasir, bayar dan pergi, meninggalkan orang MLM itu termangu. Gak cuma itu, waktu itu lagi kumpul ma temen-temen begundal. salah satu diantara mereka ada yang membawa kartu tarot. Akhirnya temen-temen semeja diramal satu-satu pake tarot itu. Eh, gak taunya, banyak orang yang merhatiin trus minta diramal, dan dibayar pula gitu. Lumayan 20 ribu satu orang. akhirnya bill kita hari itu terlunasi berkat hasil ramalan temen aku itu. Lumayan. nongkrong geratis, dapet duit pula :D

Ya begitulah hasil kurang kerjaan aku selama ini. Iya cuman sepuluh. Tapi kalo sampeyan mau nambahin karakter lain, monggo lowh.. silahken…

Tambahan penulis
11. Tipe sekong
Tipe manusia ambigu, biasanya temen-temenya cewek cakep. Entah kenapa yang bentukannya ini punya kawan cewek cakep. Mungkin karena mereka merasa nyaman dengan karakter melambainya itu jadi ga "bakalan jeruk makan jeruk" atau mungkin saja karena wajahnya yang bengis (emang biasanya mereka yang sekong ini punya tampang sangar) mereka merasa terlindungi sehingga ga ada cowok tulen yang berani deketin mereka. Paling males nglayanin customer tipe beginian. apalagi yang suka menggoda dengan senyum centilnya yang lebih dahsyat dari racun tikus. Penulis paling ogah klau nemuin customer seperti ini.

Blog ini merupakan reblog dari http://otakiphan.wordpress.com/ 

Jumat, 12 Juli 2013

Tarawih dan Tarling #part1


Bulan Puasa telah tiba. Bersyukur penulis panjatkan masih diberi umur dan kesempatan untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan tahun 2013  yaitu 1434 H. Ramadhan tahun ini jatuh tepat pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2013. Pada kesempatan bulan puasa ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya disambut dengan cuaca terik matahari menyengat yang mampu menciptkan fatamorgana air comberan menjadi sup buah aneka warna. Sebaliknya, cuaca kali ini cukup bersahabat, dengan intensitas matahari yang sedang, kadang dengan  awan mendung, disertai suhu yang dingin-dingin empuk, dan tentunya tetesan air hujan yang tercurah hampir setiap hari yang biasanya jika penulis amati terjadi di kala antara menjelang adzan maghrib sampai waktu berbuka. Hmmmmm. Sangat menyejukkan. Bagi mereka yang menambah pahala dengan bersenjatakan bantal guling alias tidur sepanjang hari mungkin inilah puasa dengan momentum terbaik.
Penulis pada kesempatan kali ini bukan mau bercerita tentang kegiatan tidur di bulan puasa. Memang apa yang mau diceritain. Paling juga mimpi absurd dan paling mentok kalau beruntung cerita tentang mimpi basah. (Perlu diketahui mimpi basah alias wetdream tidak membatalkan puasa lhoh karena terjadi di luar kesadaran atau tanpa disengaja). Namun di sini penulis akan berbagi kisah tentang salah satu kegiatan sunah umat muslim yang tidak pernah bisa dilepaskan dari bulan Ramadhan. Apalagi kalau bukan kegiatan sholat tarawih. Yuhuiii, sholat tarawih ini merupakan sholat sunah yang dilaksanakan setelah sholat wajib Isya dan diakhiri dengan sholat sunah witir satu atau tiga rakaat. Sholat tarawih sendiri bisa dilaksanakan  8 ataupun 20 rakaat. Tergantung pilihan dan kemampuan umat muslim yang menjalankan. Akan tetapi bagi penulis pribadi lebih memilih masjid yang melaksanakan sholat tarawih dengan bilangan 8 rakaat.hhe. Alasannya sederhana saja, disamping menyingkat waktu tentunya tidak bikin capek. Salah satu masjid yang berada dekat di tempat tinggal penulis salah satu contoh yang melaksanakan sholat tarawih 20 rakaat. Selain jumlah rakaatnya maksimal, ada satu hal lagi yang membuat penulis enggan sholat tarawih di situ yaitu gaya sholat tarawihnya yang cepatnya bukan kepalang, emang seh efeknya menyingkat waktu. Tapi yang bikin gag nahan adalah selama dan seusai sholat, keringat menetes bercucuran dan degup nafas tak beraturan layaknya habis dikejar banci kalap. Bagaimana tidak, imamnya saja kalau baca doa  seperti naik kereta kelas eksekutif.wuuuus, tak terasa sholatnya sudah sampai salam. Alhasil perut yang habis diisi nasi, lauk, dan asupan lainnya saat berbuka tadi terguncang dengan hebatnya. Efeknya perut menjadi mual, mulut keluar busa, badan meriang, ayan, kejang-kejang, dan fungsi syaraf motorik terganggu. Hhhaha. Lebaaaay. EnggaEngga itu semua cuma bercanda kog. ^^. Akan tetapi yang patut dikasihani disini adalah kaum lansia yang telah merasakan pengalaman pahit manisnya hidup harus menghadapi ujian ketahanan fisik yang luar biasa untuk ukuran usianya saat ini. Coba bayangkan akik-akik dengan tulang-tulang yang bisa dibilang bukan saatnya untuk minum bonneto dan scott emulsion lagi harus mengikuti gerakan sholat ala tante-tante aerobik yang tayang di tv pagi hari. Ckckckck. Luar binasa. :I
 Oleh karena alasan di atas itulah yang melatarbelakangi penulis untuk bergerilya dari satu masjid ke masjid lainnya disamping mencari suasana baru.  Akhirnya ketemu juga kegiatan tarawih yang penulis cocok untuk diikuti. Namanya TARLING, kepedekan dari ya itu tadi, tarling. Kepanjangannya adalah tarawih keliling. Dari namanya saja kelihatan kalau kegiatan tarawih tersebut pasti bersifat nomaden, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Tarling sendiri secara resmi diadakan oleh Badan Amalan Islam disingkat BAI. Kegiatan ini telah rutin diadakan tiap tahunnya saat bulan Ramadhan. Bertempat di insitusi-institusi pemerintah, perusahaan, BUMN, BUMD, lembaga pemerintah, universitas, dan dinas pemerintahan. Penulis sendiri sebenarnya sudah lama mengikuti kegiatan tarling. Kalau tidak salah ingat ini merupakan tahun ke -5 penulis ikuti. Salah satu yang menarik minat penulis adalah atmosfernya, dimana masyarakat dari berbagai lapisan golongan berkumpul menjadi satu, membaur, dan menanggalkan atributnya masing-masing (kecuali taruna/taruni dari akademi kepolisian dan pelayaran) dengan satu tujuan, sujud kepada Allah SWT.
 Urutan dari kegiatan tarling sendiri meliputi: sholat isya, sholat tarawih 8 rakaat, sholat witir tiga rakaat, pembacaan ayat Alquran, sambutan kepala atau pimpinan dari tuan rumah kegiatan tarling, istirahat, dan yang terakhir adalah ceramah. Nah dari rangkaian kegiatan acara tersebut yang menarik adalah saat istirahat. Inilah momen-momen yang ditunggu bocah-bocah, adik-adik, anak-anak, golongan usia belia atau apalah namanya yang masih bisa disebut childish atau culun. Apakah ituuuu, yooooi. Pembagian snack brooo. Inilah dimana terjadinya transisi dari situasi khusyuk menjadi chaos. Momen terjadinya huru hara, kekacauan, kekerasan, dan kerawanan sosial. Anak-anak yang tadinya kelihatan manis dan unyu tiba-tiba seperti kesurupan bisa jadi beringas, belingsatan, dan liar seketika melihat bungkusan snack yang akan dibagikan. Merangsek, memukul, mencakar, dan berbagai unjuk kekuatan lainya telah menjadi pemandangan biasa di setiap perhelatan tarling. Sampai-sampai nyawa semut melayang dan pertumpahan jigong tercipta hanya karena saling adu mulut demi sekardus snack. Jika digambarkan situasinya seperti berwisata ke bonbin & memberi makan sekumpulan kera, monyet, babon, beruk, bekantan, dan sun go kong yang ditempatkan di dalam satu kandang. Bisa dibayangkan bukan keributan yang tercipta?! Sempat keki juga melihat tingkah polah mereka, pengen rasanya jitakin kepala mereka satu persatu. Tapi penulis tahu diri, ini kan bulan puasa kudu tahan diri lagian anaknya orang juga bisa berabe kalau dilaporin. Cukup jamaah lainnya aja yang melakukan  dan kadang doa penulispun terjawab, ada jamaah lainnya juga yang merasa keki akhirnya jitakin pala mereka. Hhe. #Ketawapuas.
Sebenarnya apa sih yang menjadikan bocah-bocah itu liar tak terkendali dan bertindak anarkis. Motivasi apa yang menyebabkan kerusuhan ini tercipta. Penulis akhirnya mencoba mencari teka teki jawaban dibalik snack tersebut. Dengan menyusun metodologi penelitian, mengumpulkan hipotesis, dan merangkai kerangka pemikiran, penulis berusaha menyusun pecahan teka teki misteri dan menganalisisnya dengan hati-hati. Dari sumber bukti yang dikumpulkan memang ini terkait erat dengan isi jajanan snack. Lalu siapa yang terlibat dan bertanggung jawab atas peistiwa ini??? Apakan modus yang digunakan? Dan Apa yang melatarbelakanginya?? Jreng..Jreng..
Untuk jawabannya lengkapnya, tonton episode selanjutnya yak alias postingan berikutnya…. Hhe.  –BERSAMBUNG-

Minggu, 16 Juni 2013

Dibalik Acara White Shoes & The Couples Company

   Sekian lama tidak menulis akhirnya diberikan kesempatan untuk menumpahkan kata-kata di blog ini. Awalnya tidak ada mood untuk menulis blog dalam waktu dekat ini. Tetapi karena pengaruh Molly, yang tiap hari produktif menghasilkan satu entri, maka penulis jadi tertantang untuk menyelesaikan blog dalam waktu satu malam ini juga. Hho
    Kali ini penulis mencoba bercerita tentang event yang terjadi kemarin malam tepatnya hari Sabtu tanggal 15 Juni 2013. Event yang diadakan oleh UNIKA ini mengambil tema Tahoe Coklart. Penulis sebenarnya tidak ada niatan untuk datang dalam event ini. Karena memang tidak tahu akan adanya acara tersebut. Tahu acara inipun juga pagi pas hari H nya,itupun juga tidak sengaja. Maklum penulis sudah lama kudet soal acara beginian. Akan tetapi melihat dari siapa yang perform, jiwa muda kembali bergelora, darah muda kembali mengalir. Layaknya habis diberi pencerahan om Mario Teguh, penulis jadi termotivasi dan beriktikad untuk datang ke acara ini. 


    Malampun telah tiba, saatnya untuk berangkat ke tujuan, eh seiring malam tiba ternyata hujanpun menyertainya. Sempat mengurungkan niat, beberapa jam kemudian tiba-tiba cuaca kembali bersahabat. Alhamdulillah penulis panjatkan. Capcus cyinn. Ditemani Rachil, penulis berangkat ke arena pagelaran, di Balai Kota tepatnya acara dihelatkan. Sesampainya di tujuan sempat ganjil juga dengan situasi yang terjadi, Kenapa tidak ada suara hingar bingar musik, apakah acaranya sudah selesai, batal ,ditunda, atau gimana dan masih ada beribu pertanyaan lain yang terbesit di benak penulis. Maklum jadwal acara sebenarnya mulai dari pukul 4 sore, sementara penulis sampai tujuan pukul 9 malam.

    Tanpa perlu waktu lama penulis akhirnya mendapat jawaban yang dibutuhkan dari panitia. Tenyata acara dipindahkan ke dalam ruangan karena hujan deras yang mengguyur sebelumnya. Nah di lokasi menjelang pintu masuk, penulis mampir ke toilet dan menemukan pemandangan yang tidak biasa. Mau tahu apa yang terjadi, ternyata oh ternyata ada sekumpulan pria berbra, vulgar, dan, menor menyesaki ruangan toilet. Penulis sempat shock dengan penampakan yang terjadi, penglihatan jadi kabur sesaat, pupil mata membesar, dan tubuh jadi kaku terpaku.Tapi untungnya itu adalah segerombolan mahasiswa yang akan perform, alhamdulillah pikiran penulis jadi tenang, yang semula berpikir bakal terjadi tindak pelanggaran KUHP pasal 285.

    Kejadian berikutnya, tidak kalah mengerikan. Memasuki venue, penulis kembali mendapatkan penglihatan yang ganjil. Sesosok MC yang berwajah absurd, berpenampilan cewek berlogat bancer panggil saja Wanda. Perlu waktu lama bagi penulis untuk memutuskan jenis kelamin dari MC ini. Setelah hampir sejam  lebih dibully di atas panggung oleh partner MC nya, akhirnya jati diri MC tersebut terkuak juga kalau ternyata berkelamin jantan dan juga mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Sejam? ya satu jam lebih penulis beserta penonton lainnya mendengarkan dagelan yang diperagakan duo MC ini karena masalah teknis dengan sounsystem yang harusnya digunakan untuk perrformer yang akan tampil saat itu. Tapi tak masalah, untungnya duo MC ini mampu menahan penonton agar tidak meninggalkan tempat duduknya dengan jokejokenya yang gaje dan bikin terkekeh. Setelah soundsystem kembali berfungsi dan satu-persatu kelompok mahasiswa perform, termasuk yang penulis ceritakan di paragraf empat, selanjutnya venue kembali diadakan di luar ruangan, di halaman Balai kota. Ada selingan tari jaipong dan perfom dari musisi jalanan Tawang yang membawakan musik keroncong Semarangan.

    Jarum jam telah menunjukan pukul 11 malam. Lalu tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, jreng jreng ,WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY. yeeeeeeeeee. Penontonpun serentak merapat ke sumber suara, berdesakan mencari spot terbaik untuk lebih dekat dengan idolanya. Suara koorpun tercipta. Lagu demi lagu dilantunkan , suasana hangat dan intim berpadu , batas antara penggemar dan idolapun hampir tidak ada. Jika digambarkan suasananya seperti acara RadioShow yang dulu pernah tayang disalah satu TV swasta nasional. Hampir satu setengah jam WSATC membawakan lagu-lagu yang familiar di telinga penggemarnya, tidak ketinggalan juga lagu dari album barunya. Lagu pamungkas ditutup dengan "Aksi Kucing".







Overall, acara yang diadakan oleh UNIKA ini cukup menyenangkan walaupun sempat terkendala cuaca dan  masalah teknis tapi semuanya dapat berjalan dengan baik. Salut buat para panitia yang telah bekerja keras dalam menghadapi situasi tak terduga yang terjadi. Bagi penulis acara ini  memberikan kesan yang cukup mendalam. Akhir kata penulis ucapkan Selamat buat mereka yang telah terlibat menyukseskan acara ini. :)