Minggu, 16 Juni 2013

Dibalik Acara White Shoes & The Couples Company

   Sekian lama tidak menulis akhirnya diberikan kesempatan untuk menumpahkan kata-kata di blog ini. Awalnya tidak ada mood untuk menulis blog dalam waktu dekat ini. Tetapi karena pengaruh Molly, yang tiap hari produktif menghasilkan satu entri, maka penulis jadi tertantang untuk menyelesaikan blog dalam waktu satu malam ini juga. Hho
    Kali ini penulis mencoba bercerita tentang event yang terjadi kemarin malam tepatnya hari Sabtu tanggal 15 Juni 2013. Event yang diadakan oleh UNIKA ini mengambil tema Tahoe Coklart. Penulis sebenarnya tidak ada niatan untuk datang dalam event ini. Karena memang tidak tahu akan adanya acara tersebut. Tahu acara inipun juga pagi pas hari H nya,itupun juga tidak sengaja. Maklum penulis sudah lama kudet soal acara beginian. Akan tetapi melihat dari siapa yang perform, jiwa muda kembali bergelora, darah muda kembali mengalir. Layaknya habis diberi pencerahan om Mario Teguh, penulis jadi termotivasi dan beriktikad untuk datang ke acara ini. 


    Malampun telah tiba, saatnya untuk berangkat ke tujuan, eh seiring malam tiba ternyata hujanpun menyertainya. Sempat mengurungkan niat, beberapa jam kemudian tiba-tiba cuaca kembali bersahabat. Alhamdulillah penulis panjatkan. Capcus cyinn. Ditemani Rachil, penulis berangkat ke arena pagelaran, di Balai Kota tepatnya acara dihelatkan. Sesampainya di tujuan sempat ganjil juga dengan situasi yang terjadi, Kenapa tidak ada suara hingar bingar musik, apakah acaranya sudah selesai, batal ,ditunda, atau gimana dan masih ada beribu pertanyaan lain yang terbesit di benak penulis. Maklum jadwal acara sebenarnya mulai dari pukul 4 sore, sementara penulis sampai tujuan pukul 9 malam.

    Tanpa perlu waktu lama penulis akhirnya mendapat jawaban yang dibutuhkan dari panitia. Tenyata acara dipindahkan ke dalam ruangan karena hujan deras yang mengguyur sebelumnya. Nah di lokasi menjelang pintu masuk, penulis mampir ke toilet dan menemukan pemandangan yang tidak biasa. Mau tahu apa yang terjadi, ternyata oh ternyata ada sekumpulan pria berbra, vulgar, dan, menor menyesaki ruangan toilet. Penulis sempat shock dengan penampakan yang terjadi, penglihatan jadi kabur sesaat, pupil mata membesar, dan tubuh jadi kaku terpaku.Tapi untungnya itu adalah segerombolan mahasiswa yang akan perform, alhamdulillah pikiran penulis jadi tenang, yang semula berpikir bakal terjadi tindak pelanggaran KUHP pasal 285.

    Kejadian berikutnya, tidak kalah mengerikan. Memasuki venue, penulis kembali mendapatkan penglihatan yang ganjil. Sesosok MC yang berwajah absurd, berpenampilan cewek berlogat bancer panggil saja Wanda. Perlu waktu lama bagi penulis untuk memutuskan jenis kelamin dari MC ini. Setelah hampir sejam  lebih dibully di atas panggung oleh partner MC nya, akhirnya jati diri MC tersebut terkuak juga kalau ternyata berkelamin jantan dan juga mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Sejam? ya satu jam lebih penulis beserta penonton lainnya mendengarkan dagelan yang diperagakan duo MC ini karena masalah teknis dengan sounsystem yang harusnya digunakan untuk perrformer yang akan tampil saat itu. Tapi tak masalah, untungnya duo MC ini mampu menahan penonton agar tidak meninggalkan tempat duduknya dengan jokejokenya yang gaje dan bikin terkekeh. Setelah soundsystem kembali berfungsi dan satu-persatu kelompok mahasiswa perform, termasuk yang penulis ceritakan di paragraf empat, selanjutnya venue kembali diadakan di luar ruangan, di halaman Balai kota. Ada selingan tari jaipong dan perfom dari musisi jalanan Tawang yang membawakan musik keroncong Semarangan.

    Jarum jam telah menunjukan pukul 11 malam. Lalu tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, jreng jreng ,WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY. yeeeeeeeeee. Penontonpun serentak merapat ke sumber suara, berdesakan mencari spot terbaik untuk lebih dekat dengan idolanya. Suara koorpun tercipta. Lagu demi lagu dilantunkan , suasana hangat dan intim berpadu , batas antara penggemar dan idolapun hampir tidak ada. Jika digambarkan suasananya seperti acara RadioShow yang dulu pernah tayang disalah satu TV swasta nasional. Hampir satu setengah jam WSATC membawakan lagu-lagu yang familiar di telinga penggemarnya, tidak ketinggalan juga lagu dari album barunya. Lagu pamungkas ditutup dengan "Aksi Kucing".







Overall, acara yang diadakan oleh UNIKA ini cukup menyenangkan walaupun sempat terkendala cuaca dan  masalah teknis tapi semuanya dapat berjalan dengan baik. Salut buat para panitia yang telah bekerja keras dalam menghadapi situasi tak terduga yang terjadi. Bagi penulis acara ini  memberikan kesan yang cukup mendalam. Akhir kata penulis ucapkan Selamat buat mereka yang telah terlibat menyukseskan acara ini. :)